Jumat, 30 Oktober 2015
Sadarilah tiga dimensi waktu
Ada tiga dimensi waktu di kehidupan ini, yaitu masa lalu, masa kini, dan masa depan. Tentunya kita paham arti ketiga dimensi waktu tersebut. Masa lalu adalah masa yang telah kita lewati, yang telah menjadi sejarah dari keberadaan kita di dunia ini, sebuah masa yang tidak akan mungkin dapat diulang atau dijalani lagi. Masa kini adalah masa sekarang, masa yang sedang kita jalani, sebuah masa yang betul-betul menjadi milik kita sebab di masa kinilah kita dapat mengerjakan segalanya. Adapun masa depan adalah masa yang akan datang, sebuah masa yang belum kita ketahui "bentuknya", sebuah masa yang masih berada dalam angan pikiran belaka sebab belum tentu kita akan diberi usia hingga di masa depan nanti. Pada umunya, orang memandang masa lalu sebagai kenangan, baik kenangan yang manis atau kenangan yang pahit. Apabila kenangan yang dimiliki adalah kenangan manis, maka orang suka sekali untuk mengingat-ingatnya. Namun, apabila kenangan itu pahit, maka orang enggan untuk mengingatnya. Tapi bersyukurlah atas karunia "lupa" yang diberikan oleh-Nya. Bayangkan saja bila manusia tidak dikaruniai "lupa" oleh Allah. Apa-apa yang telah terjadi selalu mampu diingat secara detail. Kalau seperti itu kan merepotkan. Mungkin tanpa karunia lupa, manusia justru tak akan sempat merasakan kebahagiaan selama hayatnya. Maka sudahlah, yang namanya masa lalu mestinya memang dibiarkan saja berlalu. Masa lalu itu sudah kadaluarsa masa berlakunya. Oleh sebab itu, semanis dan sepahit apapun di masa lalu hendaknya diperlakukan sebagai kaca spion. Tidak perlu selalu ditengok, cukup sekali saja ditengoknya bilamana diperlukan, yakni saat kita butuh untuk belajar darinya (dari masa lalu itu). Bagaimana dengan masa kini dan masa depan? Masa kini adalah masa sekarang. Masa dimana kita memiliki kesempatan untuk melakukan segalanya yang kita bisa. Artinya di masa sekarang inilah kita memiliki waktu untuk mengoreksi bagian-bagian buruk dari kehidupan kita di masa lalu supaya di waktu yang akan datang kesalahan tersebut tidak terjadi kembali. Maka lakukanlah hal-hal yang baik karena masa kini akan menjadi masa lalu. Kemudian masa depan adalah masa yang menjadi misterius bagi kita. Masa depan kan belum terjadi. Kita hanya memperkirakan tentang apa yang bisa terjadi di masa depan melalui hal-hal yang sedang terjadi di masa kini. Lagi pula, masa depan tak semisterius yang kita sangka. Bila kita di masa kini merencanakan hidup yang baik, insyaallah masa depan kita juga akan baik. Yang penting pada masa kini adalah kita harus berusaha keras untuk melakukan hal-hal yang haik. Itu saja kuncinya. Jadi, sadarilah tiga dimensi waktu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar